Rabu, 24 Juni 2015

Prak 9 – Blender Bouncing Ball Exercise

1. Tujuan

Menggunakan Blender Bouncing Ball Exercise untuk mengenal tool animasi yang disediakan oleh blender.

2. Alat

Blender 2.6+

3. Bahan

(tanpa bahan)

4. Dasar Teori

A. Bouncing ball dilihat dari sudut pandang 12 prinsip animasi

Bola mantul melewati layar (source: misscaptainalex.wordpress.com)

Contoh bola memantul(bouncing ball) tersebut merupakan kombinasi dari beberapa konsep animasi sekaligus
diantaranya
  1. Timing and Spacing
    Timing berhubungan dengan durasi atau jumlah frame yang diperlukan oleh sebuah action. timing yang tepat akan membuat sebuah action tampil meyakinkan. berikut adalah penjelasan singkat tentang animasi yang menggunakan timing yang tepat versus animasi dengan timing yang kurang pas.

  2. Sedangkan spacing berhubungan dengan kecepatan sebuah benda. apakah benda tersebut memiliki kecepatan konstan atau dipercepat atau diperlambat atau kombinasi dipercepat dan diperlambat.
    berikut adalah variasi-variasi spacing dalam proses pembuatan animasi.
    Timing and Spacing (http://hiwulan.blogsopt.com)
  3. Arcs (lintasan gerak)
    Arcs artinya lengkungan. secara umum, di dunia nyata, hampir tidak ada gerakan lurus atau diagonal sempurna. semuanya ada lengkungannya.
    Pada kasus bouncing ball across screen, lintasannya akan membentuk lengkungan sebagai berikut
    Arcs of bouncing ball across screen (www.angryanimator.com)

B. Blender Dope Sheet Editor

Blender dopesheet editor digunakan untuk melihat property apa saja yang terpengaruh oleh sebuah keyframe.
dopesheet-editor
Dopesheet Editor

C. Blender Graph Editor

Graph editor merupakan editor untuk memanipulasi spacing antar keyframe. Digunakan untuk mengimplementasikan ease in, ease out, dan constant movement.
graph-editor
Graph Editor

D. Motion Paths

Motion path merupakan menu untuk menvisualkan kalkulasi gerakan yang dilakukan oleh blender. Salah satu kegunaan alat ini adalah untuk mengecek arcs dari sebuah gerak animasi.
cube-motion-path
Cube with motion path

5. Petunjuk Praktikum

  1. Gunakan Dope sheet editor untuk mengatur timing
  2. Gunakan Graph editor untuk mengatur spacing
  3. Gunakan Motion path untuk mengevaluasi arcs dan spacing

6. Latihan Praktikum

Lakukanlah latihan bertingkat berikut ini:
  1. Buatlah bouncing ball dengan gerakan vertical saja (vertical only/bounce in place/mantul di tempat)
    Tirukan gerakan dari bowling ball berikut ini. Jika sudah mampu, lanjutkan ke soccer ball jika ada waktu sisa praktikum.
    vertical-bouncing-ball
    Bouncing ball vertical
  2. Buatlah bouncing ball dengan gerakan across the screen (melintasi layar)
    bouncing-across-the-screen
    Bouncing ball across the screen
  3. Buatlah bouncing ball across the screen dengan tambahan squash and stretch (penyet)
    bouncing-ball-squash-stretch
    Bouncing ball with squash and stretch

7. Hasil Praktikum yang diharapkan




8. Kesimpulan yang diharapkan

kecepatan dan enaturalan pantulan tergantung pada posisi framing dan spacing dari bola tersebut

9. Referensi

Prak 10 – Walk Cycle

1. Tujuan

Membuat animasi walk cycle

2. Alat

Blender 2.6+

3. Bahan

biped-rig
Biped rig by nathan vegdal

4. Dasar Teori

A. Walk Cycle Pose

Sebuah walk cycle dapat disusun dengan mengikuti acuan pose-pose berikut
walk-cycle-poses
Walk cycle poses

B. Biped Rig by Nathan Vegdal

Ada beberapa hal yang perlu diketahui tentang biped rig yang akan digunakan, diantaranya meliputi setting IK dan FK, cara penggunakan IK pada kaki untuk mengatur pose kaki.

C. Blender Dope Sheet Editor

Blender dopesheet editor digunakan untuk melihat property apa saja yang terpengaruh oleh sebuah keyframe.
dopesheet-editor
Dopesheet Editor

D. Blender Graph Editor

Graph editor merupakan editor untuk memanipulasi spacing antar keyframe. Digunakan untuk mengimplementasikan ease in, ease out, dan constant movement.
graph-editor
Graph Editor

E. Motion Paths

Motion path merupakan menu untuk menvisualkan kalkulasi gerakan yang dilakukan oleh blender. Salah satu kegunaan alat ini adalah untuk mengecek arcs dari sebuah gerak animasi.
cube-motion-path
Cube with motion path

5. Petunjuk Praktikum

  1. Gunakan Dope sheet editor untuk mengatur timing
  2. Gunakan Graph editor untuk mengatur spacing
  3. Gunakan Motion path untuk mengevaluasi arcs dan spacing
  4. Berikut adalah contoh basic walk cycle menggunakan extreme position dan passing position

6. Latihan Praktikum

Lakukanlah latihan-latihan berikut ini:
  1. Buatlah walk cycle sederhana dengan menggunakan extreme position dan passing position.
  2. Modifikasi walk cycle sederhana tersebut dengan menambahkan up position dan down position.
  3. Modifikasi walk cycle tersebut dengan menambahkan gerak naik turun bahu dan pinggul.

7. Hasil Praktikum yang diharapkan


8. Kesimpulan yang diharapkan

semua gerakan animasi berawal dari walk cycle, karena animasi tersebut mengandung 3 unsur utama dalam penggerakan gambar animasi

9. Referensi

Praktikum 6 – 3D Modeling menggunakan Blender


Tujuan

Membuat model 3D menggunakan modifiers pada Blender

Alat

Blender 2.73a

Bahan

(Tanpa Bahan)

Dasar Teori

Ada banyak bentuk Polygon Modeling, diantaranya:
1. Primitive Modelling
2. Polygon Editing
3. Modifiers

Primitive Modeling

Primitive modeling adalah bentuk teknik modeling paling sederhana dimana komponen yang dimanipulasi/diubah-ubah adalah bentuk-bentuk primitif seperti kubus, silinder, kerucut, torus, dan bola.
berikut adalah contoh primitive modeling.

Polygon Editing

Polygon editing adalah teknik modeling dengan manipulasi polygon. Alat yang biasa digunakan adalah extrude dan loop cut. Selain itu manipulasinya juga dilakukan pada titik(point/vertex), garis(edge), ataupun sisi(face).
berikut adalah contoh polygon editing

Modifiers

Salah satu fasilitas 3D modeling menggunakan blender adalah adanya modifiers. Modifiers merupakan fasilitas untuk membuat sebuah model tanpa harus membuat seluruh polygon yang diperlukan. Beberapa modifiers yang umum digunakan antara lain mirror, subdivision, dan array.
berikut adalah contoh penggunaan subdivision modifier

berikut adalah contoh penggunaan mirror dan array dalam pembuatan kursi

Petunjuk Praktikum

  1. Buatlah Pitcher dan Teko menggunakan subdivion multiplier. Ikuti tutorial berikut untuk contoh pembuatan yang bisa ditiru.
  2. Buatlah Kursi menggunakan mirror dan array seperti tutorial berikut

Hasil Praktikum yang diharapkan

Buat screenrecord yang menunjukkan proses kalian melakukan 3D modeling dari obyek-obyek berikut:
1. Mangkok

2. Pitcher/Jar

4. Kursi

Kesimpulan yang diharapkan

semua bentuk unik dari 3d modeling berawal dari mesh yang sama, yaitu sphere, tube, cube,  dan plane. untuk mengkreasikan bentuk, dapat melalui cara penambahan dan manipulasi poligon

Kamis, 11 Juni 2015

Praktikum 13 - Bouncing Ball Simulasi Blender Rigid Body

1. Tujuan

Membuat simulasi blender rigid body untuk animasi bouncing ball

2. Alat

Blender 2.7+

3. Kegiatan Praktikum

Lakukanlah langkah-langkah praktikum berikut ini:
  1. Buatlah object bola.
  2. Kemudian buatlah object plane untuk lantai
  3. Pilih object bola kemudian pada Rigid body pilih active untuk menggerakkan bola agar bola tidak bergerak kemana-mana atau tetap berada pada satu garis lurus pilih shpere pada rigid body collision
  4. Pada rigid body dynamic aturlah translation damping agar bola bergerak lambat seiring berjalannya waktu.
  5. Aturlah speed pada rigid body world untuk mengatur kecepatan memantulnya bola
  6. Pilih object plane kemudian pada Rigid body pilih passive agar lantai tidak bergerak.

4. Hasil Praktikum 


kesimpulan
untuk mengatuur jatuhnya object agar terlihat real, bayangkan dulu object tersebut berbahan dasar apa, misal karet, logam, kayu dsb, lalu atur berat benda dan tingkat pantulan agar object mendekati simulasi aslinya

Rabu, 10 Juni 2015

Prak 14 – 3-point Light Setup



1. Tujuan

Mengenal tata lampu pada media 3D melalui praktek tata lampu 3-point lighting

2. Alat

Blender 2.7+
Cycles Render

3. Bahan

4. Dasar Teori

A. Lighting Component

Salah satu komponen lighting adalah shadow. Shadow memberi informasi bentuk bagi sebuah objek.
Shadow juga berfungsi sebagai informasi posisi objek terhadap environment.
Penguasaan shadow, akan membantu kita untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

B. Lighting Setup

Lighting setup adalah tata lampu yang melibatkan satu atau lebih lampu yang masing-masing memiliki fungsi yang berbeda untuk mencapai tujuan yang sama.
Dalam 3 point lighting, terdapat 3 lampu yang digunakan. Masing-masing lampu tersebut ada yang berfungsi sebagai key light, fill light, dan back light.
fungsi dari masing-masing lampu adalah sebagai berikut:
  1. Key light berfungsi sebagai sumber cahaya utama
  2. Fill light berfungsi untuk membuat shadow dari key light menjadi lebih soft
  3. Back light berfungsi untuk membuat outline dari objek
Gunakan simulator ini untuk melihat efek dari masing-masing lampu.
secara umum tata lampunya relatif terhadap objek dan kamera adalah sebagai berikut

3 Point Light Setup

C. Membuat Lamp pada Cycles Render

5. Petunjuk Praktikum

6. Kegiatan Praktikum

  1. Aplikasikan teknik 3 point lighting pada 3D model yang sudah kalian buat sebelumnya.
  2. Aplikasikan teknik 3 point pada model ben simmond
  3. Aplikasikan teknik 3 point pada model sintel

7. Hasil Praktikum yang diharapkan

normal object 3 point lighnting


ben simond


8. Kesimpulan yang diharapkan

untuk mengatur intesitas cahaya dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu mengatur strenght pada material, mengatur jarak lampu dengan object, mengatur ukuran lampu. untuk menghasilkan hasil yang maksimal, atur samplingnya

9. Referensi